Sabtu, 11 Januari 2020

Contoh Laporan OJL Cakep

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Keberhasilan suatu sekolah mencapai tujuan yang diharapkan sangat tergantung kepada bagaimana model pengelolaan terhadap segala sumber daya yang dimiliki sekolah tersebut. Namun, sumber daya sekolah yang memadai bukan jaminan akan mewujudkan harapan-harapan warga sekolah yang telah dirumuskan menjadi tujuan sekolah tersebut jika kepala sekolah sebagai pemimpin tidak mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Kepala sekolah adalah guru yang diserahi tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai seorang guru, kepala sekolah sejatinya adalah juga pendidik yang harus mampu membina guru-guru disekolahnya menjadi guru kreatif dan selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan adanya tugas tambahan tersebut kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk membina guru saja, tetapi lebih dari itu, juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah lainnya seperti  tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan lain sebagainya. Tuntunan-tuntunan ini adalah merupakan tugas-tugas yang baru bagi seorang guru yang diserahi tugas tambahan kepala sekolah. Disisi lain, tujuan utama sekolah berupa  peningkatan mutu pendidikan hanya dapat diraih jika seluruh komponen sekolah dapat melaksanakan tugas pokok-pokok dan fungsinya masing-masing melalui pembinaan dan pengelolaan seorang kepala sekolah yang profesional.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah. Selain kelengkapan sarana dan prasarana, mutu guru, supervisi dan manajemen pengelolaan pendidikan juga mendapat perhatian yang serius.
Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah merupakan faktor utama penyumbang  keberhasilan  pendidikan itu sendiri. Seorang kepala sekolah untuk dapat mengelola pendidikan dengan baik harus memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Hal ini sesuai dengan permendiknas Nomor 13 tahun 2007 yaitu: “menetapkan  5 (lima) dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi dan (5) sosial”
Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi disekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi yaitu : Kompetensi kepribadian, sosial, manajerial supervisi dan kompetensi kewirausahaan. Secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut. On the job learning merupakan salah satu upaya untuk memberikan tambahan bekal berupa pengalaman berkerja sebagai calon kepala sekolah disekolah.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar-mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya media-media pendidikan yang memadai  disertai pemanfaatan dan pengelolaanya secara optimal. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakansalah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaanya agar tujuan sekolah dapat tercapai secara maksimal.
Kompetensi supervisi merupakan kompetensi kepala sekoah dalam memahami sekolah sebagai sitem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, diantaranya adalah pengetahuan tentang supervisi. Sehubungan dengan hal ini, Boordman (1953) menegaskan sebagai berikut :
Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap-tiap siswa secara kontinyu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi moderen.
Berdasarkan kemampuan dalam mengelola ini intinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, mengawasi dan cara menganalisis sekolah dengan cara berfikir seorang supervisor.
Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi supervisi. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam supervisi ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam mensupervisi.
Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan oleh pemerintah dengan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan mutu guru dan meningkatkan mutu manajemen pengelolaan pendidikan, pemerintah mengeluarkan peraturan Menteri pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah , mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.
Berdasarkan permendiknas Nomor 28 tahun 2010, Kementerian pendidikan dan kebudayaan memlalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik, terpilih 57 (lima puluh tujuh) calon kepala sekolah Kabupaten Pidie untuk mengikuti Diklat calon kepala sekolah tahun 2018/2019. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPMP Provinsi Aceh melalui kegiatan in service 1, On The Job Learning (OJL) dan in service 2.
Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan kompetensi yang telah di pelajari selama kegiatan in service1. Dalam OJL dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga adminstrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan OJL dilakanakan pada 2 sekolah magang yaitu pada sekolah tempat calon kepala bertugas dan sekolah SD Negeri Tgk Dilaweueng.
Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Pidie, penulis melaksanakan OJL pada SD Negeri Pawod. (sekolah tempat penulis bertugas) dan SD Negeri Tgk Dilaweueng tempat sekolah magang lain. Kegiatan OJL dilakanakan mulai tanggal 09 Oktober 2019 sampai dengan 11 Des 2019. Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SD Negeri Pawod selama 150 jam dan pada SD Negeri Tgk Dilaweueng selama 50 jam.
Menurut hasil pelaksanaan OJL pada SD Negeri Pawod dan SD Negeri Tgk Dilaweueng, penulis menyusun laporan akhir OJL. Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta diklat calon kepala sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah. Sebagai fokus laporan, calon kepala sekolahjuga berkewajiban melaksanakan tindak kepemimpinan terhadap kompetensi yang masih kurang dalam AKPK.
Hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) kelemahan pada dimensi manajerial supervisi adalah hal menysusun Rencana Keraj Sekolah (menunjukkan bahwa penulis sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, maka penulis akan mengangkat tema tulisan yang terkait dengan dimensi supervisi akademik sekolah. Dengan demikian, penulis mengangkat tema tulisan dengan judul Peningkatan kemampuan guru dalam pemamfaatan TIK dalam pembelajaran melalui fasilitasi bimbingan belajar mandiri di SD Negeri Pawod”.
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan OJL pada SD Negeri  di SD Negeri Pawod dan SD Negeri Tgk Dilaweung, penulis menyusun laporan akhir OJL. Laporan OJL ini disusun berdasarkan data dan kondisi  nyata di lapangan. Dalam hal ini, agar peserta diklat benar-benar dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapati selama mengikuti kegiatan in service 1 demi meningkatnya kompetensi manajerial, kepribadian, kewirausahaan, sosial dan supervisi calon kepala sekolah pada akhirnya.
B.       Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi tujuan dari kegiatan On the Job Learning (OJL) adalah :
1.      Melaksanakan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)
2.      Melaksanakan Supervisi akademik pada guru junior
3.      Menyusun Perangkat pembelajaran: silabus, RPP, bahan ajar dan instrumen penilaian sesuai dengan kurikulum 2013.
4.      Melaksanakan pengkajian 9 aspek manajerial.
5.      Meningkatkan Kompetensi AKPK di sekolah magang ke II

C.      Hasil yang diharapkan
Setelah kegiatan On the Job Learning (OJL) dilaksanakan, adapun hasil yang diharapkan adalah:
1.      Terlaksananya Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)
2.      Terlaksananya Supervisi akademik pada guru junior
3.      Tersusun Perangkat pembelajaran: silabus, RPP, bahan ajar dan instrumen penilaian sesuai dengan kurikulum 2013.
4.      Terkajinya 9 aspek manajerial.
5.      Meningkatkan Kompetensi AKPK disekolah magang ke II

BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A.     Profil SD Negeri Pawod
            Berdasarkan penunjukan dari kepala sekolah SDN Negeri Pawod peserta OJL dapat melakukan pemetaan 8 standar nasional pendidikan ( SNP ) di SDN  Negeri Pawod berlokasi di jalan Simpang Beutong-Laweueng, Gampong Pawod  Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie  yang dibangun tahun 1982 di atas lahan seluas 1225 m² dan mulai beroperasi tahun 1982 dengan nama Sekolah Negeri di SD Negeri Pawod. Visi SD Negeri Pawod Terwujudnya peserta didik yang akhlakul karimah, cerdas, sehat, berwawasan  global yang          dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai  dengan ajaran  Agama”.
Misi SDN Negeri Pawod:
1.      Menciptakan Lingkungan belajar yang berlandas nilai-nilai akhlak mulia.
2.      Menumbuh kembangkan semangat berprestasi pada seluruh warga sekolah
3.      Mengembangkan potensi kecerdasan siswa melalui pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan meyenangkan  siswa.
4.      Menumbuhkan jiwa semangat dan jiwa disiplin serta rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.
Tahun pelajaran 2019/ 2020 ini SDN di SD Negeri Pawod membina sebanyak 64 siswa yang terbagi ke dalam 6 rombongan belajar.
SD Negeri Pawod memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah sebanyak 6 orang PNS dan 5 orang non PNS. Sekolah SD Negeri  Pawod  memiliki sarana dan prasarana yaitu memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 2 kamar WC siswa. Prestasi siswa yang diraih SD Negeri Pawod.
Kinerja SD Negeri Pawod dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan
( SNP ) dapat diuraikan sebagai berikut:
Data Siswa Menurut Rombel
SDN Pawod

NO

KELAS
JENIS KELAMIN

JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1.
Kelas 1
4
6
10
2.
Kelas 2
5
3
8
3.
Kelas 3
8
6
14
4.
Kelas 4
4
8
12
5.
Kelas 5
7
3
10
6.
Kelas 6
3
7
10

Tabel : Data Siswa Menurut Agama
SDN Pawod


NO

Agama
DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA
Kelas
1
Kelas
2
Kelas
 3
Kelas
4
Kelas
 5
Kelas
6
Jumlah
total
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P

1.
Islam
4
6
5
9
9
5
4
8
7
3
3
7
31
33
64






Tabel : Data Siswa Menurut Jenis Kelamin
SDN Pawod

No
Jeniskelamin
DATA JUMLAH SISWA MENURUT JENIS KELAMIN
Jumlah
Kelas
1
2
3
4
5
6
1.
LAKI-LAKI
4
5
9
4
7
3
31
2.
PEREMPUAN
6
9
5
8
3
7
33
JUMLAH
11
18
12
13
23
12
64


Tabel : Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal ( KKBM )
SDN Pawod


I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A

1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
68
68
68
71
73
72
2.
Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan
68
68
68
70
70
73
3.
Bahasa Indonesia
68
67
69
70
71
71
4.
Matematika
69
68
68
68
68
68
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
68
70
68
70
69
70
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
68
68
70
68
69
70
Kelompok  B

1.
Seni Budaya Dan keterampilan
68
68
68
72
73
73
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
68
68
68
68
72
71
3.
Bahasa  Daerah


68
68
71
71
4.
TAI



68
70
68


1.      Standar Isi
            SDN Pawod pada tahun 2019 / 2020 menerapkan kurikulum 2013 menggunakan panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu:
1.      Kurikulum SDN Pawod memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
2.      Pembelajaran pada kelas I, II,111,1V, Vdan V1 dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
3.      Alokasi waktu: 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

Tabel : Struktur Kurikulum 2013
SDN Pawod
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PERMINGGU
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan
5
6
6
4
4
4
3.
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4.
Matematika
5
6
6
6
6
6
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
-
4
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
-
3
3
3
Kelompok B
WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1.
Seni Budaya Dan keterampilan
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
4
4
4
4
4
4
3.
Bahasa Daerah



2
2
2
4.
Tulisan Arab Indonesia(TAI)



2
2
2
Jumlah Alokasi Perminggu
30
32
34
40
40
40
           
Bedasarkan tabel diatas bahwa Kurikulum 2013 disekolah SD Negeri Pawod memiliki struktur sebagaiberikut: Kelompok A terdiri mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan kelompok B terdiri mata Pelajaran Seni Budaya dan keterampilan, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Bahasa Daerah dan Tulisan Arab Indonesia (TAI).
2.       Standar Proses 
            RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikuium 2013 bagi guru kelas  1,11,11,1V,V,dan V1 penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dn buku siswa  menggunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangan RPP dilakukan secara mandiri ataupun kelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, norma-norma yang ada dalam masyarakat.
3.      Standar Kompetensi Kelulusan
            Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun  pelajaran 2018/2019 untuk masing-masing mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam 67,0  , Matematika 63,0 , IPA 70,0. Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa adanya peningkatan pencapaian kompetensi siswa artinya siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
            Untuk mengembangkan nilai-nilai agama, SDN Pawod melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap bulan ramadhan, sekolah juga membudayakan saling memberi salam setiap bertemu baik guru ataupun siswa.
4.      Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
            Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu SDN Pawod memiliki jumlah 6 orang guru PNS dan 7 orang guru Non PNS, 10 orang guru yang sudah berkualifikasi S1 dan sebanyak 3 orang guru belum berkualifikasi S1.
Tabel : Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
SDN Pawod
No
Nama
Jenis kelamin
Nip
Status
Guru
1
Erna Hawani, S.Pd
P
197910082006042012
Kepala Sekolah
2
Syakinah, S.Pd
P
196112311986102009
PNS
3
Imran, S.Pd
L
198312162009041002
PNS
4
Nurmala
P
196811112003122002
PNS
5
Wahyu Juanda, S.Pd
P
198511062009042007
PNS
6
Novita Rubiani, S.Pd
P
198311292014062003
PNS
7
Saifuddin, A.Ma
P

Guru Kontrak
8
Wardiah, S.Pd
L

Guru Honor Sekolah
9
Anhar Nurul An Asri
P

Guru Honor Sekolah
10
Rahmawati, S.Pd
P

Guru Honor Sekolah
11
Tibrani, S.Pd
P

Guru Honor Sekolah
12
Firdaus, A.Ma
P

Tenaga Honor Sekolah
13
Aulia Santia, S.Pd
P

PNS
5.      Standar Sarana dan Prasarana
            SD Negeri Pawod memiliki luas tanah 1225 m² dengan jumlah gedung sebanyak 6  unit yang tediri dari 1 unit gedung tiga ruang kelas, dan 1 unit gedung terdiri dari depan ruang kelas dan I unit terdiri dua ruang kelas juga, 1 unit ruang kantor guru, 1 unit ruang perpustakaan, dan 2 Unit WC Siswa.
            Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-masing 64 m² per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki 1 papan tulis 1 meja dan kursi guru , masing-masing satu meja dan satu kursi untuk setiap siswa, satu lemari, memiliki prasarana lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
            Ruang guru berukuran 9 x 7 m² memuat 14 pasang meja dan kursi guru, 2 lemari buku. Ruang serbaguna terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran 10 x 12 m², meja baca berjumlah 26 meja dan 52 kursi, 3 rak buku untuk meletakkan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 100 judul, 2 lemari buku dan tempat penyimpanan bahan penjeskes dan bahan KIT IPA.
6.      Standar Pengelolaan
            Visi dan Misi serta tujuan pendidikan SD Negeri Pawod sudah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan melalui beberapa cara diantaranya menuliskan ditembok dinding sekolah.
            Rencana kerja sekolah (RKS) rencana kerja tahunan ( RKT ) ataupun rencana kerja jangka menengah ( RKJM ) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikianlah pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah
( RKAS ) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah . Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan kedalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
            Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
7.      Standar Pembiayaan
            SD Negeri Pawod mempunyai RKAS namun hanya disusun oleh kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum melibatkan secara langsung pihak komite sekolah atau pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap mempertimbangkan usulan-usulannya.Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.
            Penggunaan dana sekolah dilaporkan kepihak pemerintah melalui Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie.
8.      Standar Penilaian Pendidikan
            Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.          Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional  dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
            Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 KKM sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75. Hasil penilaian guru pada pelaksanaan ujian harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambah informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.


B.     KONDISI SEKOLAH Magang 2 ( Profil SD Negeri Tgk Dilaweueng )
            Berdasarkan penunjukan dari kepala sekolah SDN Tgk Dilaweueng peserta OJL dapat melakukan pemetaan 8 standar nasional pendidikan ( SNP ) di SDN Tgk Dilaweueng berlokasi di jalan Tangse Geumpang, Gampong Mesjid Kecamatan Tangse kabupaten Pidie  yang dibangun tahun 1957 di atas lahan seluas 2536 m² dan mulai beroperasi tahun 1957 dengan nama Sekolah Negeri Tgk Dilaweueng. Visi SDN Tgk Dilaweueng “Terwujudnya peserta didik mandiri,berbudaya dan berbudi pekerti luhur,berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Misi SDN Tgk Dilaweueng:
1.      Menyeimbangkan perkembangan intelektual,emosi,dan spiritual sehinggaterbentuk pribadi unggul dan berkualitas.
2.      Melaksanakan pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan
3.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana penunjang pendidikan,meningkatkan dan mengembangkan IPTEK, keunggulan lokal dan global.
4.      Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.
Tahun pelajaran 2019/ 2020 ini SDN Tgk Dilaweueng membina sebanyak  205 siswa yang terbagi ke dalam 6 rombongan belajar.
SD Negeri Tgk Dilaweueng memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah sebanyak 8 orang PNS dan 10  orang non PNS. Sekolah SD Negeri Tgk Dilaweueng memiliki sarana dan prasarana yaitu memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan,2 kamar WC guru,2 kamar WC siswa, 1 kantin didalam lingkungan sekolah. Prestasi siswa yang diraih SDN Tgk Dilaweueng dua tahun terakhir masih berada di tingkat Gugus belum mendapatkan prestasi di tingkat Kabupaten.
Kinerja SD Negeri Tgk Dilaweueng dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan.
( SNP ) dapat diuraikan sebagai berikut:
Data Siswa Menurut Rombel
SDN Tgk Dilaweueng

NO

KELAS
JENIS KELAMIN

JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1.
Kelas 1
29
22
51
2.
Kelas 2
25
27
52
3.
Kelas 3
26
28
54
4.
Kelas 4
30
30
60
5.
Kelas 5
32
36
68
6.
Kelas 6
26
37
63
Tabel : Data Siswa Menurut Agama
SDN Tgk Dilaweueng

NO

Agama
DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA
Kelas
1
Kelas
2
Kelas
 3
Kelas
4
Kelas
 5
Kelas
6
Jumlah
total
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P

1.
Islam
29
22
25
27
26
28
30
30
32
36
26
37
168
180
348




Tabel : Data Siswa Menurut Jenis Kelamin
SDN Tgk Dilaweueng

No
Jeniskelamin
DATA JUMLAH SISWA MENURUT JENIS KELAMIN
Jumlah
Kelas
1
2
3
4
5
6
1.
LAKI-LAKI
29
25
26
30
32
26
168
2.
PEREMPUAN
22
27
28
30
36
37
180
JUMLAH
51
52
54
60
68
66
348



Tabel : Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal ( KKBM )
SDN Tgk Dilaweueng


I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A

1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
71
71
72
75
75
75
2.
Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan
71
71
70
72
75
75
3.
Bahasa Indonesia
67
67
68
70
72
74
4.
Matematika
66
68
68
69
72
74
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
-
70
70
71
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
-
70
75
75
Kelompok  B

1.
Seni Budaya Dan keterampilan
73
73
74
74
75
75
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
72
72
73
73
74
75
3.
Bahasa Daerah


70
71
72
72
4.
TAI



70
71
72


9.      Standar Isi
            SDN Tgk Dilaweueng pada tahun 2019 / 2020 menerapkan kurikulum 2013 menggunakan panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu:
4.      Kurikulum SDN Tgk Dilaweueng memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
5.      Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas III dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.
6.      Alokasi waktu: 1 jam pelajaran adalah 35 menit.
Tabel : Struktur Kurikulum 2013
SDN Tgk Dilaweueng
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PERMINGGU
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan
5
6
6
4
4
4
3.
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4.
Matematika
5
6
6
6
6
6
5.
Ilmu PengetahuanAlam
-
-
-
4
4
4
6.
Ilmu PengetahuanSosial
-
-
-
3
3
3
Kelompok B
WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1.
Seni Budaya Dan keterampilan
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
4
4
4
4
4
4
3.
Bahasa Daerah



2
2
2
4.
Tulisan Arab Indonesia(TAI)



2
2
2
Jumlah Alokasi Perminggu
30
32
34
40
40
40
           
Bedasarkan tabel diatas bahwa Kurikulum 2013 disekolah SDN Tgk Dilaweueng memiliki struktur sebagaiberikut: Kelompok A terdiri mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan kelompok B terdiri mata Pelajaran Seni Budaya dan keterampilan, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan,Bahasa Daerah dan Tulisan Arab Indonesia (TAI).
10.   Standar Proses 
            RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru kelas III dan VI, bagi guru kelas I, II,IV, V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dn buku siswa  menggunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangan RPP dilakukan secara mandiri ataupun kelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, norma-norma yang ada dalam masyarakat.
11.  Standar Kompetensi Kelulusan
            Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun  pelajaran 2018/2019 untuk masing-masing mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam 73,0  , Matematika 66,0 , IPA 71,0. Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa adanya peningkatan pencapaian kompetensi siswa artinya siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
            Untuk mengembangkan nilai-nilai agama, SDN Tgk Dilaweueng melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap bulan ramadhan, sekolah juga membudayakan saling memberi salam setiap bertemu baik guru ataupun siswa.
12.  Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
            Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu SDN Tgk Dilaweueng memiliki jumlah 8 orang guru PNS dan12 orang guru Non PNS, juga memiliki 1 orang tenaga administrasi. Guru yang sudah berkualifikasi S1 sebanyak 14 orang, 8 orang guru yang belum memiliki kualifikasi S1.
Tabel : Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
SDN Tgk Dilaweueng
No
Nama
Jenis kelamin
Nip
Status
Guru
1.
Agus Akbar
L

Tenaga Honor Sekolah
2.
Akmal Murti
L
198408052006041005
PNS
3.
Arlina
P

Tenaga Honor Sekolah
4.
Azizah
P
196802101988012001
PNS
5.
Basri
L

Honor Daerah TK.I Provinsi
6.
Fitrianti
P
198208072008012001
PNS
7.
Heriati
P

Honor Daerah TK.II Kab/Kota
8.
Heridiana
P

Honor Daerah TK.II Kab/Kota
9.
Huddiyah
P
198310102019032008
CPNS
10.
Irma Suryani
P

Guru Honor Sekolah
11.
Lasrianti
P

Honor Daerah TK.II Kab/Kota
12.
Maisura
P

Honor Daerah TK.II Kab/Kota
13.
Masniwati
P
197604012014062003
CPNS
14.
Muhammad Mahdi
L

Guru Honor Sekolah
15.
Munazir
L
198305132006041003
PNS
16.
Mutia Sani
P

Guru Honor Sekolah
17.
Risnawati
P

Guru Honor Sekolah
18
Rosliana R
P

Guru Honor Sekolah
19.
Safridawati
P

Guru Honor Sekolah
20.
Supriadi
L

Honor Daerah TK.II Kab/Kota
21.
Suwaibatul  Aslamiah
P
197805152006042015
PNS
22.
Wardahni
P
198010062003122001
PNS


13.  Standar Sarana dan Prasarana
            SDN Tgk Dilaweueng memiliki luas tanah 2000 m²  dengan jumlah gedung sebanyak 14 unit yang tediri dari 1 unit gedung tiga ruang kelas, dan 1 unit gedung terdiri dari tiga ruang kelas juga, 1 unit ruang kantor guru dan, 1 unit ruang perpustakaan, 2 Unit WC Guru dan 2 Unit WC Siswa.
            Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-masing 64 m² per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki 1 white board, 1 meja dan kursi guru , masing-masing satu meja dan satu kursi untuk setiap siswa, satu lemari, memiliki prasarana lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
            Ruang guru berukuran 9 x 7 m² memuat 14 pasang meja dan kursi guru, 2 lemari buku. Ruang serbaguna terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran 10 x 12 m², meja baca berjumlah 26 meja dan 52 kursi, 3 rak buku untuk meletakkan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 100 judul, 2 lemari buku dan tempat penyimpanan bahan penjeskes dan bahan KIT IPA.
            Ruang kepala sekolah berukuran 2,5 x 6 m² terdapat 1 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, dan 1 AC .
           
14.  Standar Pengelolaan
            Visi dan Misi serta tujuan pendidikan SDN Tgk Dilaweueng sudah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan melalui beberapa cara diantaranya menuliskan ditembok dinding sekolah.
            Rencana kerja sekolah (RKS) rencana kerja tahunan ( RKT ) ataupun rencana kerja jangka menengah ( RKJM ) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikianlah pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah
( RKAS ) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah . Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan kedalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
            Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
15.  Standar Pembiayaan
            SDN Tgk Dilaweueng mempunyai RKAS namun hanya disusun oleh kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum melibatkan secara langsung pihak komite sekolah atau pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap mempertimbangkan usulan-usulannya.Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.
            Penggunaan dana sekolah dilaporkan kepihak pemerintah melalui Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie.



16.  Standar Penilaian Pendidikan
            Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.          Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional  dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
            Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 KKM sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75. Hasil penilaian guru pada pelaksanaan ujian harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambah informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.


Unduh disini :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

8 Poin Penilaian Seleksi Wawancara Guru Penggerak || Semangat

  Salam Guru Penggerak ... !!! Angkatan 11 lagi bingung wawancara ya ? Angkatan 11 Calon Guru Penggerak jadwal  wawancara sudah dirilis di S...